Padang Panjang, albrita.com—Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama RSUD Padang Panjang, dr. Desi Rahmawati, menjelaskan perkembangan kondisi para pelajar yang diduga mengalami keracunan usai menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (7/10). Ia menegaskan tim medis masih menelusuri penyebab pasti keluhan yang dialami para siswa.
“Kami belum bisa memastikan bahwa gejala yang muncul berasal dari konsumsi MBG. Beberapa siswa datang dengan riwayat penyakit bawaan, sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut,” ujar dr. Desi saat diwawancarai di RSUD Padang Panjang.
Tim medis mencatat 13 siswa datang dengan keluhan berbeda. Enam siswa berasal dari SD dan tujuh dari SMP. Sebagian besar mengeluh mual, pusing, dan muntah. Setelah mendapat perawatan intensif di Unit Gawat Darurat (UGD), seluruh siswa sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Menurut dr. Desi, para pelajar tersebut berasal dari tiga sekolah berbeda, yaitu SDN 9, SDN 10, dan SMPN 3 Padang Panjang Timur. “Tidak semua siswa yang mengeluh sempat makan MBG. Karena itu, kami tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa makanan program MBG menjadi penyebab utama,” jelasnya.
Pihak rumah sakit terus memantau kondisi para siswa dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang untuk menelusuri sumber dugaan keracunan. Petugas laboratorium telah mengambil sampel makanan MBG untuk diuji lebih lanjut.
Desi memastikan seluruh pasien sudah menerima obat sesuai gejala dan tidak ada yang memerlukan rawat inap. Ia mengimbau orang tua tetap waspada dan segera membawa anak ke fasilitas kesehatan jika gejala serupa muncul kembali. RSUD Padang Panjang juga berkomitmen memberi laporan resmi setelah hasil laboratorium keluar. (syam)









