Jakarta, albrita.com – Polres Metro Jakarta Utara memperketat pengamanan enam sekolah internasional setelah North Jakarta Intercultural School (NJIS) menerima ancaman bom lewat WhatsApp, Rabu (8/10).
Kapolres Kombes Pol Erick Frendriz mengatakan polisi menggelar patroli dialogis dan menempatkan personel pengamanan terbuka serta tertutup di lokasi.
Pelaku mengirim pesan yang berisi ancaman meledakkan bom jika sekolah tidak membayar uang tebusan. Polres langsung berkoordinasi dengan Tim Jibom Brimob Polda Metro Jaya.
Tim Jibom menyisir lokasi dan tidak menemukan bahan peledak. Erick mengimbau orang tua, siswa, dan pihak sekolah tetap tenang dan tidak panik.
Polres membentuk tim khusus bersama Direktorat Siber Polda Metro Jaya untuk melacak pelaku. Polisi menyelidiki modus pengiriman pesan dan rantai pengancaman.
Polres mencatat pola serupa terjadi sehari sebelumnya di Mentari Intercultural School (Bintaro) dan Jakarta Nanyang School (BSD), sehingga polisi memperluas pengejaran pelaku.
Polisi menyatakan nomor pengirim memakai kode +234 (Nigeria) dan pelaku meminta tebusan melalui bitcoin. Polisi menegaskan akan menuntaskan penyelidikan dan meningkatkan pengamanan sekolah. (YS*)









