Jakarta, albrita.com – Sebanyak 140 personel Kepolisian Republik Indonesia akan diberangkatkan untuk menjalankan misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Republik Afrika Tengah. Mereka tergabung dalam Satuan Tugas Formed Police Unit (FPU) 7 Minusca yang dijadwalkan bertolak ke Kota Bangui pada 10 Oktober 2025.
Kepala Biro Pembinaan Karier SSDM Polri, Brigjen Pol Langgeng Purnomo, menjelaskan seluruh personel yang berangkat berasal dari berbagai jenjang kepangkatan, mulai dari Bharatu hingga Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). Mereka akan menjalankan tugas selama setahun penuh, yakni hingga 10 Oktober 2026.
Dari total anggota satgas, sebagian besar akan ditempatkan di Bangui sebagai pusat operasi, sementara tim SWAT akan mendapat mandat khusus di wilayah Bosangua, sekitar 300 kilometer dari ibu kota. Penempatan ini dipimpin oleh AKBP Norhayat, perwira menengah lulusan Akademi Kepolisian tahun 2003.
Menurut Brigjen Langgeng, peran FPU 7 Minusca sangat vital dalam situasi konflik yang masih berlangsung di Afrika Tengah. Satgas ini mengemban sejumlah mandat, mulai dari perlindungan warga sipil, menjaga keamanan staf serta aset PBB, hingga memberikan asistensi kepada aparat kepolisian setempat. Namun demikian, satgas tidak memiliki kewenangan melakukan penegakan hukum secara mandiri.
Salah satu tantangan besar yang sudah menanti adalah pengamanan Pemilihan Presiden Republik Afrika Tengah yang akan digelar pada akhir 2025. Misi ini dianggap krusial mengingat stabilitas politik negara tersebut masih rapuh.
Dalam sesi pembekalan di Pusat Misi Internasional Polri, Serpong, Banten, Brigjen Langgeng menekankan pentingnya karakter dan integritas setiap personel. Ia menyebut jati diri bangsa Indonesia yang berakar pada nilai agama, budaya, serta nasionalisme harus menjadi pegangan dalam setiap penugasan internasional.
“Cinta tanah air adalah fondasi persatuan bangsa, sekaligus modal penting Indonesia untuk hadir sebagai contoh perdamaian dunia,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa keimanan dan kemanusiaan harus berjalan beriringan. Menurutnya, sikap hormat terhadap sesama manusia dan keteguhan iman akan menjaga personel dari berbagai godaan selama bertugas di luar negeri.
Lebih jauh, Brigjen Langgeng menegaskan bahwa seluruh anggota FPU 7 membawa nama baik bangsa. Oleh karena itu, mereka dituntut tidak hanya profesional dalam menjalankan mandat PBB, tetapi juga mampu menunjukkan nilai luhur Indonesia dalam setiap interaksi dengan masyarakat internasional.
Dengan berangkatnya Satgas FPU 7 Minusca ini, Polri kembali menegaskan komitmen Indonesia untuk berperan aktif menjaga perdamaian dunia melalui misi kemanusiaan di bawah bendera PBB. (WF*)