Jakarta, albrita.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyimpan dana Rp14,6 triliun di Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan. Ia berjanji memakai dana tersebut untuk mempercepat pembangunan di ibu kota.
Pramono menjelaskan, dana itu berasal dari deposito dan giro milik Pemprov DKI. Ia menargetkan penggunaan seluruh dana untuk membayar proyek-proyek yang sedang berjalan hingga akhir Desember 2025.
“Jumlah Rp14,6 triliun itu benar dan akan kami gunakan untuk menuntaskan proyek-proyek pembangunan,” kata Pramono di Jakarta Utara, Jumat (24/10).
Ia juga memperkirakan pemerintah masih membutuhkan tambahan Rp16–18 triliun agar seluruh pekerjaan selesai tepat waktu. Karena itu, ia menunggu pencairan dana Rp10 triliun dari pemerintah pusat ke Bank Jakarta.
Begitu dana itu masuk, Pramono berencana langsung menyalurkan anggaran ke proyek-proyek prioritas. “Kami siap memanfaatkan setiap rupiah untuk membangun Jakarta lebih cepat,” tegasnya.
Selain itu, Pramono memerintahkan jajarannya memulai proses lelang proyek pada November hingga Desember. Langkah ini bertujuan mempercepat pelaksanaan pembangunan dan mencegah penumpukan pembayaran di akhir tahun.
Ia juga mengingatkan para pejabat Pemprov agar tidak menunda pelaksanaan proyek seperti tahun-tahun sebelumnya. “Kami harus bergerak cepat. Setiap proyek harus selesai tepat waktu agar manfaatnya langsung dirasakan warga,” ujarnya.
Dengan langkah ini, Pramono ingin menjaga serapan anggaran tetap stabil sepanjang tahun dan memastikan tidak ada lagi dana yang mengendap di bank. Ia optimistis kebijakan ini akan membuat pengelolaan anggaran DKI lebih efisien dan berdampak nyata bagi masyarakat. (YS*)









