Jakarta, albrita.com – Presiden Prabowo Subianto mengalokasikan sebagian uang hasil sitaan Kejagung dari kasus korupsi minyak mentah atau CPO sebesar Rp 13 triliun untuk Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Langkah ini bertujuan memperluas kesempatan beasiswa dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, menilai keputusan Prabowo sebagai bukti nyata komitmen presiden memajukan pendidikan Indonesia. “Pak Prabowo sangat ingin pendidikan kita maju, sehingga beliau memikirkan cara menambah dana agar insan-insan Indonesia mendapatkan beasiswa,” ucap Stella di Jakarta, Kamis (23/10).
Stella menyebut pemerintah masih mengkaji besaran dana tambahan itu. “Kami sedang melakukan pembahasan bersama. Angkanya akan ditentukan secara final dalam waktu dekat,” ujarnya.
Selain tambahan dana dari sitaan korupsi, Stella mengungkap bahwa dana riset LPDP meningkat sebesar 218% di bawah kepemimpinan Prabowo. Kenaikan itu terjadi karena Kemendikti Saintek bekerja sama erat dengan mitra LPDP. “Dana riset naik secara signifikan. Tahun depan, kami akan tingkatkan lagi baik untuk beasiswa maupun riset,” jelas Stella.
Stella menambahkan, pemerintah berkomitmen memastikan semua dana digunakan secara optimal. “Kami akan menyalurkan dana untuk program beasiswa unggulan, penelitian, dan pengembangan inovasi. Semua ini untuk memajukan kualitas pendidikan di tanah air,” katanya.
Pemerintah juga memprioritaskan pemerataan kesempatan beasiswa. LPDP akan membuka peluang bagi mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia agar mendapatkan dukungan pendidikan tinggi, termasuk jenjang S2 dan S3.
Langkah ini mendapat apresiasi dari akademisi dan masyarakat. Mereka menilai pengalokasian dana hasil sitaan korupsi untuk pendidikan merupakan inovasi nyata dan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. (MDA*)









