Jakarta, albrita.com — Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya kompetensi dalam menentukan pimpinan di lingkungan TNI. Ia menyampaikan pesan itu saat upacara HUT ke-80 TNI pada Minggu (5/10).
Prabowo meminta Panglima TNI dan para Kepala Staf untuk menilai calon pimpinan berdasarkan kemampuan dan profesionalisme, bukan senioritas. Menurutnya, pemimpin sejati lahir dari keahlian, disiplin, dan dedikasi, bukan semata dari angkatan atau masa dinas.
Menanggapi arahan itu, Kapuspen TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menjelaskan bahwa TNI sudah lama menerapkan sistem meritokrasi. “Kami sudah menjalankan sistem pembinaan karier dan promosi jabatan berdasarkan kompetensi selama beberapa dekade,” ujar Freddy di Mabes TNI, Jakarta Timur, Kamis (9/10).
Freddy menegaskan bahwa TNI terus menjalankan reformasi internal untuk memastikan sistem karier berjalan profesional. “Kami selalu melakukan evaluasi berkala agar pembinaan karier tetap fokus pada meritokrasi dan profesionalisme,” tambahnya.
Sebagai contoh, Freddy menyoroti penunjukan dirinya sebagai Kapuspen TNI yang menggantikan Mayjen TNI Kristomei Sianturi. Ia menyebut, jarak angkatan antara dirinya dan pejabat sebelumnya cukup jauh, namun keputusan itu menunjukkan keberanian TNI dalam menempatkan orang berdasarkan kemampuan, bukan senioritas.
“Dari leting 89 ke 91 lalu ke 97, itu jaraknya jauh. Penunjukan saya membuktikan Panglima menilai kompetensi sebagai hal utama,” tegas Freddy.
Freddy kembali menekankan, seluruh proses promosi jabatan di TNI kini berlandaskan kemampuan, profesionalisme, dan dedikasi. “Kami mengutamakan kompetensi, bukan lagi subjektivitas,” pungkasnya. (MDA*)









