Bekasi, albrita.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berhasil menciptakan lebih dari satu juta lapangan kerja di seluruh Indonesia.
Program ini tidak hanya meningkatkan asupan gizi masyarakat, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat dari tingkat lokal hingga nasional.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa tenaga kerja di sektor MBG terus bertambah setiap bulan.
“Sekitar 500 ribu orang bekerja langsung di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), sementara jumlah pekerja di sektor pemasok dan pendukung mencapai angka serupa,” ujar Dadan saat ditemui di Bekasi, Jumat (17/10) malam.
Dadan menjelaskan, pembangunan SPPG ikut menyerap banyak tenaga kerja lokal.
“Setiap pembangunan satu SPPG mempekerjakan 10 sampai 15 orang. Saat ini sudah berdiri lebih dari 12 ribu SPPG di seluruh Indonesia,” katanya.
Ia menegaskan bahwa seluruh pembangunan fasilitas MBG masih menggunakan dana masyarakat tanpa bantuan anggaran negara.
“Dana masyarakat yang beredar di program ini sudah mencapai triliunan rupiah. Ini membuktikan partisipasi publik sangat besar,” jelas Dadan.
Menurutnya, MBG juga menghidupkan kembali industri kecil seperti pertanian, peternakan, dan perikanan.
“Petani, peternak, dan nelayan kembali berproduksi karena kebutuhan bahan makanan meningkat. Program ini membuat ekonomi lokal terus berputar,” ujarnya.
Dadan menambahkan, MBG memberi kesempatan bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk ikut bekerja.
“Kami merekrut warga sekitar SPPG, terutama ibu rumah tangga dan pemuda yang membutuhkan pekerjaan. Sekitar 30 persen pekerja berasal dari kelompok berpenghasilan di bawah Rp1 juta,” ungkapnya.
Ia menilai program ini turut menurunkan ketimpangan sosial dan mengurangi kemiskinan ekstrem.
“Banyak warga yang dulunya tidak punya penghasilan, kini bisa memenuhi kebutuhan dasar. Rasio ketimpangan sudah mulai turun,” tegasnya.
Dengan keberhasilan ini, BGN menargetkan perluasan pembangunan SPPG di tahun depan agar manfaat ekonomi dan sosial semakin meluas.
“Program ini bukan hanya soal gizi, tapi juga pemberdayaan ekonomi rakyat. Itu semangat utama dari MBG,” tutup Dadan. (YS*)









