Kefamenanu, albrita.com – Hotel Viktori 2, Kota Kefamenanu, menjadi saksi lahirnya kerja sama penting antara Indonesia dan Timor Leste. Pertemuan ini mempertemukan Presidente da Autoridade de Raeoa Oe-Cussi Ambeno, Dr. Regio Servantes Romeio da Cruz Salu, dengan Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten TTU sekaligus pendiri Komunitas Eko Enzim NTT, Charles Malelak, SP., M.Si.
Dari pertemuan itu, kedua pihak bersepakat mengembangkan pupuk organik berbasis eko enzim di Distrik Oe-Cussi, Timor Leste. Langkah awal yang disiapkan adalah pelatihan pembuatan pupuk organik bagi petani setempat, agar mereka bisa menguasai teknologi ini secara mandiri.
Acara semakin bermakna dengan penyerahan simbolis berupa sampel pupuk organik, beras eko enzim, serta bibit padi eko enzim dari Komunitas Eko Enzim NTT kepada rombongan Timor Leste. Penyerahan ini menjadi tanda dimulainya kolaborasi nyata untuk pertanian berkelanjutan.
Pertemuan tersebut juga diliput media dari Timor Leste. Kehadiran pers menunjukkan bahwa inovasi pertanian organik kini menjadi perhatian serius, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga lintas negara.
Dr. Regio Servantes menyebut pertanian sebagai napas kehidupan rakyat. Menurutnya, pupuk organik eko enzim akan membuka jalan menuju pertanian sehat, ramah lingkungan, dan penuh harapan untuk generasi mendatang.
Sementara itu, Charles Malelak menegaskan pentingnya mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Ia berharap petani di Timor, baik di NTT maupun Oe-Cussi, bisa lebih mandiri. Dengan eko enzim, tanah dapat kembali subur, tanaman tumbuh lebih sehat, dan hasil panen meningkat.
Pertemuan di Kefamenanu ini bukan hanya sebatas kerja sama pertanian, melainkan juga menjadi jembatan persaudaraan antara masyarakat Timor Barat dan Timor Timur. Dari wilayah perbatasan, lahir pesan kuat bahwa pertanian berkelanjutan adalah jalan bersama menuju kesejahteraan dan persatuan. (Sumber: lidahrakyat.com)