Sungai Penuh, albrita.com — Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Khayangan bergerak cepat menanggapi keluhan pelanggan tentang kualitas distribusi air di wilayah Simpang Tiga, Hamparan Rawang, Kota Sungai Penuh.
Setelah membaca pemberitaan di media, pihak PDAM langsung menurunkan tim ke lapangan untuk memastikan kondisi sebenarnya. Langkah cepat itu menunjukkan komitmen perusahaan menjaga kepercayaan dan kenyamanan pelanggan.
Tim Langsung Turun ke Lapangan
Kabid Air Minum Perumda Tirta Khayangan, MK. Fuadi, S.ST, bersama Kasubsi Laboratorium Zurmanyani, ST, memimpin pengecekan langsung ke lokasi. Mereka berinteraksi dengan pelanggan dan berkoordinasi dengan tenaga kesehatan di Puskesmas Rawang.
“Begitu mengetahui laporan dari warga, kami langsung turun. Petugas menanyakan langsung kepada pelanggan apakah mereka mengalami gatal-gatal atau diare. Kami juga memastikan hal itu kepada pihak Puskesmas Rawang, dan hasilnya tidak ada satu pun warga yang mengeluhkan hal itu,” kata Fuadi saat ditemui di kantor PDAM, Jumat (24/10/2025).
Fuadi menjelaskan bahwa air yang PDAM salurkan selama satu minggu terakhir memang tampak keruh. Ia menegaskan kondisi itu terjadi karena kekeruhan alami Sungai Batang Merao sebagai sumber air baku, bukan akibat kelalaian petugas.
“Kami menjalankan proses pengolahan sesuai SOP. Air keruh itu berasal dari kondisi sungai, bukan dari kesalahan pengolahan di instalasi,” tegasnya.
Proses Pengolahan Air Sesuai Standar
Fuadi menyebut petugas PDAM melakukan perawatan rutin setiap hari. Mereka membersihkan sedimen, menguras filter, dan menambahkan bahan kimia seperti PAC (Poly Aluminium Chloride) serta kaporit (kalsium hipoklorit) untuk menjaga kualitas air.
“PAC menggumpalkan partikel kecil seperti lumpur, zat organik, dan logam berat agar mudah diendapkan. Kaporit membunuh bakteri, virus, jamur, dan mikroorganisme patogen yang bisa menyebabkan penyakit seperti tifus, kolera, atau disentri,” jelas Fuadi.
Ia menambahkan, petugas mengganti seluruh bahan kimia setiap hari agar efektivitasnya tetap maksimal. PDAM juga memasang CCTV di unit pengolahan sehingga petugas bisa memantau kondisi air setiap saat.
“Kami menjalankan semua prosedur dengan disiplin. Kami terus menjaga kualitas air agar tetap aman dikonsumsi,” ujarnya.
Petugas Tidak Menemukan Kasus Diare
Kasubsi Laboratorium Zurmanyani, ST memperkuat pernyataan Fuadi. Ia menyampaikan hasil pemeriksaan lapangan menunjukkan peningkatan kekeruhan air, tetapi tidak ada tanda-tanda pencemaran biologis yang menimbulkan penyakit.
“Petugas sudah menelusuri pelanggan di Simpang Tiga Rawang dan memeriksa data di Puskesmas. Kami tidak menemukan pasien yang mengalami diare akibat air PDAM. Hanya satu pasien mencret karena salah makan,” katanya.
PDAM Terus Tingkatkan Pelayanan
PDAM Tirta Khayangan terus meningkatkan pelayanan dan kualitas air bagi masyarakat. Perusahaan juga membuka saluran komunikasi yang lebih mudah diakses pelanggan.
“Setiap laporan dari masyarakat langsung kami tindak lanjuti. Kami ingin pelanggan tahu bahwa PDAM mendengar dan bertindak cepat,” ujar Fuadi.
Perumda Tirta Khayangan menyediakan layanan pengaduan secara daring dan melalui media sosial agar masyarakat bisa menyampaikan keluhan atau masukan kapan saja.
Masyarakat dapat menghubungi:
📱 WhatsApp: 0813-6684-3615
📞 Telepon/Faks: (0748) 21454
📘 Facebook: Perumda Tirta Khayangan
📸 Instagram: @humas_perumda.tkh
Sebelumnya, warga Simpang Tiga Rawang mengeluhkan air yang PDAM salurkan karena terlihat keruh dan diduga menimbulkan gangguan kulit serta pencernaan. Namun hasil pengecekan lapangan membuktikan tidak ada kasus penyakit yang bersumber dari air PDAM.
Melalui langkah cepat dan keterbukaan informasi, PDAM Tirta Khayangan berupaya menjaga kepercayaan pelanggan. “Kami terus bekerja memastikan setiap tetes air yang mengalir ke rumah warga aman dan layak digunakan,” tutup Fuadi. (al)









