Rezeki Tak Pernah Salah Alamat: Kisah Safitri, Perempuan Aceh yang Dibuang Suami dan Dihujani Rezeki

- Jurnalis

Kamis, 23 Oktober 2025 - 20:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Singkil—Pagi itu, langit Desa Rimo menampakkan mendung tipis. Sebuah mobil L300 hitam berhenti di depan rumah kayu sederhana. Beberapa tetangga mengangkat kasur, karung pakaian, peralatan dapur, dan satu koper kecil ke dalam mobil.

Di tengah hiruk-pikuk itu, Safitri—perempuan berusia 30-an—berdiri memeluk anak balitanya. Ia menatap kosong, wajahnya lelah, tetapi matanya memancarkan ketenangan.

Hari itu, Safitri memilih pergi. Ia meninggalkan rumah yang tak lagi memberinya rasa aman. Suaminya, yang dulu ia percaya akan menjadi sandaran hidup, justru mengusirnya.

“Dia bilang aku beban,” tutur Safitri pelan. “Padahal aku cuma minta dia berhenti berjudi.”

Safitri membawa beberapa pakaian dan tekad kuat untuk memulai hidup baru. Mobil L300 itu membawa dirinya dan anaknya kembali ke rumah orang tua di kampung halaman. Ia pulang dengan luka, tetapi keberanian di hatinya tetap menyala.

Kisah “Rezeki Istri yang Dibuang Suami” Viral di Media Sosial

Beberapa hari kemudian, warga menulis kisah Safitri di media sosial dengan judul “Rezeki istri yang dibuang suami.” Kisah itu menyebar cepat dan mengundang empati dari banyak orang yang tergerak oleh keteguhannya.

Orang-orang berdatangan membawa bantuan. Mereka menyerahkan bahan makanan, menyumbangkan uang tunai, dan menawarkan modal usaha kecil.

“Saya nggak nyangka orang-orang masih peduli,” kata Safitri lirih. “Saya cuma mau hidup mandiri supaya nggak merepotkan siapa pun.”

Di antara para dermawan, satu sosok membuat Safitri menangis haru: Shella Saukia, influencer asal Aceh yang terkenal karena kepeduliannya terhadap perempuan dan anak. Shella datang langsung ke rumah Safitri sambil membawa bantuan uang tunai dan modal usaha.

Baca Juga :  Kisah Pilu Safitri: Ditinggal Suami Dua Hari Sebelum Pelantikan, Tetap Minta Maaf dan Cium Tangan Mertua

Pertemuan Dua Perempuan Aceh

Saat mereka bertemu, suasana haru menyelimuti ruangan. Safitri menyalami Shella dengan tangan gemetar. Shella langsung memeluknya erat.

“Kamu kuat sekali,” ucap Shella pelan. “Aku pernah berada di posisimu dulu.”

Shella mengenang masa lalunya yang hampir sama. Beberapa tahun lalu, ia juga menghadapi keadaan sulit dan harus memulai hidup dari nol bersama anaknya.

“Aku tahu rasanya dijatuhkan, tapi aku juga tahu rasanya dibangkitkan oleh tangan-tangan tulus,” ujarnya.

Shella memberikan bantuan berupa uang tunai dan modal usaha kecil.

“Aku nggak mau lihat kamu berhenti di sini,” katanya sambil tersenyum. “Gunakan rasa sakitmu untuk bangkit.”

Safitri Bangkit Lewat Usaha Kecil

Setelah pertemuan itu, Safitri mulai menjual kue basah dan minuman ringan di depan rumah orang tuanya. Ia membuat kue sendiri dan memasarkan lewat tetangga. Awalnya hanya beberapa orang yang membeli, tetapi pesanan terus bertambah dari kampung lain.

“Saya mengelola modal dari Kak Shella dengan hati-hati,” ujar Safitri. “Saya ingin usaha ini membuka jalan rezeki yang halal.”

Rumah kayu yang dulu tampak muram kini hidup kembali. Anak Safitri berlarian di halaman, sementara dari dapur, aroma bolu pandan menguar dari oven kecil yang baru ia beli.

Baca Juga :  Bansos Minyak Goreng 2 Liter Jadi Fokus DPR, Purbaya Respon Cepat

Setiap kali pelanggan datang, Safitri menyambut mereka dengan senyum lebar—senyum yang dulu sempat hilang karena kecewa.

“Dulu saya menangis karena ditinggalkan, sekarang saya menangis karena bersyukur,” katanya sambil mengelus kepala anaknya. “Ternyata rezeki nggak pernah salah alamat.”

Dari Luka Menjadi Doa dan Inspirasi

Shella Saukia memandang bantuannya kepada Safitri sebagai panggilan hati, bukan sekadar aksi sosial.

“Kita perempuan Aceh harus saling menjaga,” kata Shella. “Kita belajar untuk tabah, tapi kita juga harus berani bangkit. Safitri sudah melakukannya.”

Safitri menamai usahanya “Rezeki Safitri” — nama yang ia pilih untuk mengenang perjuangan dan ketulusan. Shella berjanji akan terus mendampingi Safitri agar usahanya terus tumbuh.

“Aku ingin lihat dia sukses,” ujar Shella. “Setiap perempuan berhak bahagia dan punya masa depan.”

Harapan Baru di Tanah Sendiri

Menjelang sore, langit Aceh Singkil kembali cerah. Cahaya matahari menembus sela pepohonan dan menyentuh wajah Safitri yang tersenyum lega. Ia menatap anaknya yang tertidur di pangkuan, lalu berbisik pelan,

“Kalau nanti dia besar, aku mau dia tahu, ibunya pernah jatuh… tapi nggak pernah menyerah.”

Kisah Safitri mengajarkan bahwa perempuan bisa bangkit bahkan dari luka terdalam. Ia membuktikan bahwa ketulusan dan kerja keras mampu mengubah kesedihan menjadi kekuatan. Rezeki memang berputar, tapi tak pernah salah alamat. (redaksi albrita.com)

 

Berita Terkait

Tangis Melda Safitri Berbuah Manis: Ditinggal Suami, Ditemukan Rezeki dan Harapan Baru
Kisah Pilu Safitri: Ditinggal Suami Dua Hari Sebelum Pelantikan, Tetap Minta Maaf dan Cium Tangan Mertua
Kunjungan Selesai, Harapan Padam: Rumah Reyot Itu Masih Berdiri Sendiri
Jejak Busuk di Balik Gunungan Sampah: Polisi Bongkar Dugaan Korupsi RPT Sungai Penuh
Menuai Harapan di Rongsokan
Ini Dia, Brave Pink Hero Green: Simbol Perjuangan, Kepedulian, dan Harapan Rakyat

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 06:51 WIB

Tangis Melda Safitri Berbuah Manis: Ditinggal Suami, Ditemukan Rezeki dan Harapan Baru

Kamis, 23 Oktober 2025 - 20:15 WIB

Rezeki Tak Pernah Salah Alamat: Kisah Safitri, Perempuan Aceh yang Dibuang Suami dan Dihujani Rezeki

Kamis, 23 Oktober 2025 - 13:59 WIB

Kisah Pilu Safitri: Ditinggal Suami Dua Hari Sebelum Pelantikan, Tetap Minta Maaf dan Cium Tangan Mertua

Rabu, 22 Oktober 2025 - 19:28 WIB

Kunjungan Selesai, Harapan Padam: Rumah Reyot Itu Masih Berdiri Sendiri

Rabu, 22 Oktober 2025 - 16:52 WIB

Jejak Busuk di Balik Gunungan Sampah: Polisi Bongkar Dugaan Korupsi RPT Sungai Penuh

Berita Terbaru

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengacungkan jempol saat foto bersama dalam KTT Perdamaian Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin (13/10/2025). Foto: Evan Vucci / POOL / AFP

Internasional

Trump Apresiasi Presiden Prabowo di KTT ASEAN ke-47 Malaysia

Minggu, 26 Okt 2025 - 17:02 WIB