Rupiah Tembus Rp16.768 per Dolar, Terendah 5 Bulan

- Jurnalis

Jumat, 26 September 2025 - 18:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seorang petugas menunjukan pecahan Dolar AS dan Rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing di Kwitang, Jakarta, Senin (9/12/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Seorang petugas menunjukan pecahan Dolar AS dan Rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing di Kwitang, Jakarta, Senin (9/12/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Jakarta, albrita.com – Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (26/9/2025). Berdasarkan data Bloomberg pukul 10.37 WIB, rupiah berada di level Rp16.768 per dolar AS, turun 19 poin atau 0,11 persen.

Eastspring Investments mencatat, pelemahan ini menandai posisi rupiah terendah dalam lima bulan terakhir. Tren depresiasi sudah terlihat sejak Mei 2025, ketika kurs sempat menembus Rp16.627 per dolar AS.

Meski demikian, rupiah sempat menunjukkan perbaikan di pertengahan tahun. Pada Juni 2025, nilai tukar menguat ke Rp16.492 per dolar AS, bahkan sempat mencapai Rp16.185 pada Juli. Namun momentum itu tak bertahan lama.

Baca Juga :  Jawaban Purbaya ke Hotman Paris soal Bunga Deposito Turun

Awal Agustus rupiah kembali melemah ke Rp16.513, meski kemudian sempat rebound ke Rp16.115 pada pertengahan bulan. Kini, tekanan kembali meningkat seiring sentimen global yang belum stabil.

Analis menilai, faktor eksternal masih dominan dalam menentukan arah rupiah. Ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed, penguatan indeks dolar, hingga ketegangan geopolitik global membuat mata uang negara berkembang tertekan.

Di sisi lain, kebutuhan impor yang meningkat menjelang akhir tahun juga menambah tekanan terhadap kurs rupiah. Sektor energi dan pangan disebut sebagai penyumbang utama tingginya permintaan dolar.

Baca Juga :  Era Purbaya, Defisit RAPBN 2026 Tembus 2,68% PDB

Meski begitu, sejumlah ekonom percaya fundamental Indonesia masih cukup kuat. Cadangan devisa yang stabil dan surplus neraca perdagangan diharapkan bisa menjadi bantalan menghadapi gejolak eksternal.

Pelaku pasar berharap pemerintah dan Bank Indonesia dapat menjaga stabilitas mata uang melalui kombinasi intervensi pasar, kebijakan fiskal yang terukur, dan strategi moneter yang adaptif. (YS*)

Berita Terkait

Wapres Gibran Blusukan ke Pasar 16 Ilir Palembang
Emas Pegadaian Naik Lagi, Antam Cetak Rekor Baru
Jakarta Dukung UMKM dengan Keringanan Pajak
Belanja Sekaligus Edukasi di Jakarta Eco Future Fest 2025
BBM Indonesia Lebih Mahal, Begini Penjelasan PT Pertamina
PT MSP Gunakan Listrik PLN, Target PROPER Emas Semakin Dekat
Emas Galeri24 Ikut Meroket, Sentuh Rp2,15 Juta per Gram
Gubernur Sulut Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen di 2025

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 18:10 WIB

Rupiah Tembus Rp16.768 per Dolar, Terendah 5 Bulan

Kamis, 25 September 2025 - 23:59 WIB

Wapres Gibran Blusukan ke Pasar 16 Ilir Palembang

Kamis, 25 September 2025 - 16:10 WIB

Emas Pegadaian Naik Lagi, Antam Cetak Rekor Baru

Kamis, 25 September 2025 - 11:10 WIB

Jakarta Dukung UMKM dengan Keringanan Pajak

Kamis, 25 September 2025 - 05:10 WIB

Belanja Sekaligus Edukasi di Jakarta Eco Future Fest 2025

Berita Terbaru

Mees Hilgers. Foto: Jalu Pamuncar/detikSport

olahraga

Mees Hilgers Absen Lagi, PSSI Ungkap Alasannya

Jumat, 26 Sep 2025 - 20:10 WIB

RY terduga pelaku penipuan dan barang bukti yang disita polisi.

Padang Panjang

Modus Penipuan Seorang Wanita, Korban Rugi Ratusan Juta Rupiah

Jumat, 26 Sep 2025 - 20:01 WIB

Seorang petugas menunjukan pecahan Dolar AS dan Rupiah di salah satu tempat penukaran mata uang asing di Kwitang, Jakarta, Senin (9/12/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Bisnis

Rupiah Tembus Rp16.768 per Dolar, Terendah 5 Bulan

Jumat, 26 Sep 2025 - 18:10 WIB

tersangka pencurian ponsel di tanjung bajure

Sungai Penuh

Pria 61 Tahun Ditangkap Usai Curi HP di Pasar Tanjung Bajure

Jumat, 26 Sep 2025 - 17:10 WIB