Jakarta, albrita.com – PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) mencatat laba bersih Rp 24,2 miliar pada semester I 2025. Angka ini turun 65 persen dibandingkan laba Rp 69,14 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Wakil Direktur Utama Samator Gas, Imelda Harsono, menjelaskan perusahaan mencatat penjualan bersih Rp 1,42 triliun, naik 2,1 persen dari Rp 1,34 triliun pada semester I 2024. Ia menyebut peningkatan volume penjualan gas industri mendorong kenaikan pendapatan.
Perusahaan juga mencatat laba kotor Rp 643,4 miliar, naik 0,4 persen dibandingkan tahun lalu. Namun, peningkatan biaya produksi dan overhead menekan keuntungan bersih. Imelda menegaskan, kenaikan biaya penjualan, distribusi, sewa, asuransi tangki dan silinder, serta penyusutan aset tetap menjadi penyebab utama penurunan laba.
Samator Gas membukukan EBITDA Rp 411,5 miliar, turun 3,7 persen dari Rp 427,5 miliar pada semester I 2024. Total aset per 30 Juni 2025 mencapai Rp 8,21 triliun, naik 2,7 persen dari tahun sebelumnya. Liabilitas perusahaan juga meningkat 4,6 persen menjadi Rp 4,43 triliun karena perusahaan menarik dana dari fasilitas pinjaman sindikasi.
Sebagai langkah ekspansi, Direktur Samator Gas Sigit Purwanto menyampaikan bahwa perusahaan menyiapkan dua pabrik baru di Batam tahun ini. Kedua pabrik itu terdiri dari unit liquefaction dan pabrik nitrogen yang akan mulai beroperasi pada akhir 2025.
“Kami sudah memulai konstruksi sejak awal tahun dan menargetkan commissioning pada akhir 2025,” kata Sigit. Ia menambahkan, pada 2026 Samator belum berencana membangun pabrik baru dan akan fokus memaksimalkan kapasitas produksi yang ada untuk memenuhi kebutuhan gas industri nasional. (MDA*)