Jepang, albrita.com – Calon Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, memicu kecaman publik setelah meminta masyarakat “bekerja seperti kuda pekerja.” Pernyataan itu keluar sesaat setelah ia terpilih sebagai Presiden Partai Demokratik Liberal (LDP) menggantikan Fumio Kishida.
Takaichi mengalahkan Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi dalam pemilihan internal partai. Ia menolak konsep work-life balance dan menegaskan tekad untuk bekerja tanpa henti.
“Saya akan membuat semua orang bekerja seperti kuda pekerja. Saya akan membuang gagasan work-life balance,” ucap Takaichi.
Kelompok pengacara yang menangani kasus karoshi—kematian akibat kelelahan kerja—menyerang Takaichi karena ucapannya. Mereka menilai pernyataannya menghambat perjuangan menciptakan budaya kerja sehat di Jepang.
“Ucapan Takaichi memperburuk kondisi tenaga kerja di negara yang sudah lelah dengan jam kerja panjang,” kata salah satu pengacara, dikutip The Mainichi, Sabtu (11/10).
Keluarga korban karoshi ikut memprotes. Mereka menuduh Takaichi tidak menghargai penderitaan keluarga yang kehilangan orang terdekat akibat kerja berlebihan. “Kami marah besar. Dia harus meminta maaf,” tegas perwakilan keluarga.
Saat memimpin Kementerian Dalam Negeri pada 2019, Takaichi juga gagal memperbaiki sistem kerja birokrasi yang menuntut jam kerja ekstrem. Kritik terbaru semakin menegaskan citranya sebagai pemimpin berhaluan keras dengan pandangan konservatif terhadap budaya kerja. (MDA*)