Setelah OTT KPK, Sebentar Lagi SF Hariyanto Jadi Gubernur Riau

- Jurnalis

Kamis, 6 November 2025 - 13:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto SF Hariyanto

foto SF Hariyanto

Pekanbaru, albrita.com – Sudah lazim dan itulah ketentuan yang berlaku di negeri ini. Ketika orang nomor satu jadi tersangka, penggantinya jatuh ke orang nomor dua.

Secara konstitusi, nomor dua akan jadi nomor satu. Itulah yang akan terjadi di Riau dalam pekan-pekan mendatang.

Gubernur Abdul Wahid kini sudah ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus korupsi proyek PUPR Provinsi Riau.

Menjelang dikukuhkan sebagai Gubernur Riau yang baru perlu mengenal sosok SF Hariyanto yang merupakan Wakil Gubernur Riau. Tepatnya pasangan dari Abdul Wahid.

Selama ini sosok yang malang melintang di ASN ini tidak muncul lewat baliho lima meter yang menatap pengendara di lampu merah. Tidak pula dengan jargon kaku seperti “Riau Maju Berkeadaban Berkelanjutan.” Tidak pula dengan suara lantang ala orator pasar malam.

Sofyan Franyata Hariyanto itulah nama lengkapnya.

Beliau adalah contoh tokoh yang naik bukan karena glorifikasi, melainkan karena kesabaran zen ala birokrasi level dewa.

Lahir di Pekanbaru, 30 April 1965. Ia bukan anak konglomerat, bukan pula keturunan raja-raja Melayu. Bukan alumni geng politik elite yang penuh foto dengan pose tangan salam tiga jari.

Sepintas SFlebih mirip tipe anak tetangga yang rajin, tidak banyak bicara, tapi tahu cara mengatur aliran listrik satu kampung kalau tiba-tiba PLN padam.

Baca Juga :  Usai Terjaring OTT, Harta Gubernur Riau Abdul Wahid Capai Rp 4,8 Miliar

Pendidikan formal yang berpengaruh besar dalam karier SF didapat Universitas Islam Riau, lalu dilanjut ke Universitas Islam Indonesia. Dua kampus yang membentuknya sebagai teknokrat yang paham menyusun anggaran tapi tetap hafal letak warung lontong enak di Jalan Sudirman, pusat Kota Pekanbaru.

Dalam kehidupan rumah tangga, SF menikah dan memiliki satu anak. Sang istri sempat jadi bahan pembicaraan publik karena gaya hidup wah yang terlihat di media sosial. Bukan skandal, bukan sensasi, hanya netizen terlalu hobi mengaudit feed Instagram orang.

Intinya, keluarga ini hidup normal, dengan frekuensi gosip yang masih dalam batas wajar.

Kariernya?
Tahun 1983, SF masuk pemerintahan sebagai pegawai honorer. Masa ketika gaji seorang honorer tidak cukup buat beli pulsa.

Tahun 1987, resmi jadi PNS. Lalu memasuki dunia Dinas Pekerjaan Umum, mengelola proyek jalan, jembatan, dan segala hal yang jika salah sedikit saja, masyarakat satu kecamatan bisa ngamuk.

Tahun 2000-an, ia naik menjadi Kepala Dinas PUPR Riau, terutama di era Gubernur Rusli Zainal (2003–2013). Posisi yang penuh anggaran, penuh tekanan, dan penuh rumor. Tapi SF tetap berjalan tegak lurus.

Tahun 2015–2021, SF menjadi Kepala Bappeda Riau, perancang skenario pembangunan. Lalu jadi Sekretaris Daerah Provinsi Riau (2021–2024), jabatan tertinggi ASN. Bahkan sempat jadi penjabat Gubernur di awal 2024.

Baca Juga :  Wamendagri Bima Arya Apresiasi Pemda Riau Efisienkan Anggaran dan Kendalikan Inflasi

Akhirnya, SF naik panggung politik resmi sebagai Wakil Gubernur Riau 2025–2030, mendampingi Abdul Wahid. Walaupun ia kader Golkar, ia diusung koalisi PKB, PDIP, dan NasDem. Ini sebuah aliansi yang secara teori seperti menyatukan sup ikan patin dengan sambal lado ijo, tapi entah kenapa tetap cocok dan meraih suara terbanyak pada Pilgub Riau.

November 2025 datang membawa gemuruh. Abdul Wahid terjaring OTT KPK dugaan suap proyek infrastruktur. Media berteriak kencang. Gaungnya tak sekedar di Bumi Lancang akuning itu saja.
Grup Watshap alumni UIR mendidih. Warung kopi berubah jadi lembaga kajian hukum tata negara.

Sesuai UU 23/2014, jika Gubernur diberhentikan sementara, Wakil Gubernur otomatis menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur. Tidak perlu kampanye. Tidak perlu debat publik. Tidak perlu tegang urat leher.

Kekuasaan, kadang, bukan soal merebut, tapi soal menunggu yang jatuh. Ketika jatuh datang, SF Hariyanto sudah berdiri di tempat yang tepat.

Jalan berdebu panas siang.
Burung kecil hinggap sebentar
SF naik pelan tenang
Saat Wahid menghuni jeruji besi.

Lampu kota di Jalan Sudirman sempat redup di malam hari.
Riuh warung kopi berbicara
Karier naik diam-diam.Takdir mengetuk tanpa suara.

Kata orang Melayu cakeplah awak tuh! (*/syam)

Berita Terkait

Siswa SMP Tewas Terjatuh di Selokan Palembang
Wako Hendri Arnis Paparkan Inovasi Padang Panjang di Ajang IGA 2025
Pemusnahan PETI dan Gugurnya Polisi Kehutanan di Gunung Halimun Salak
Kejari Bandar Lampung Musnahkan Barang Bukti 162 Perkara Inkracht
KPK Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid Terkait Kasus Pemerasan Dinas PUPR
Rumah Hakim PN Medan Dibakar, Khamozaro Waruhu Tegaskan Tak Gentar Tangani Kasus Korupsi PUPR
Gunung Semeru Erupsi, Warga Diminta Jauhi Zona Bahaya
Sakit Hati Sering Dikatai Playboy, Miskin, Sering Minta Duit Menjadi Penyebab Utama Bripda Waldi Bunuh Dosen Cantik

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 23:06 WIB

Siswa SMP Tewas Terjatuh di Selokan Palembang

Kamis, 6 November 2025 - 19:06 WIB

Wako Hendri Arnis Paparkan Inovasi Padang Panjang di Ajang IGA 2025

Kamis, 6 November 2025 - 16:33 WIB

Pemusnahan PETI dan Gugurnya Polisi Kehutanan di Gunung Halimun Salak

Kamis, 6 November 2025 - 15:08 WIB

Kejari Bandar Lampung Musnahkan Barang Bukti 162 Perkara Inkracht

Kamis, 6 November 2025 - 13:33 WIB

Setelah OTT KPK, Sebentar Lagi SF Hariyanto Jadi Gubernur Riau

Berita Terbaru

Wako Alfin Dampingi Danrem Tinjau Hasil TMMD

Sungai Penuh

Wako Alfin Dampingi Danrem Tinjau Hasil TMMD ke-126 Sungai Penuh

Kamis, 6 Nov 2025 - 23:59 WIB

Lokasi tempat ditemukannya korban. (ist)

Daerah

Siswa SMP Tewas Terjatuh di Selokan Palembang

Kamis, 6 Nov 2025 - 23:06 WIB

penempakan kota sungai penuh 
foto. dok : saka nugraha

Sungai Penuh

Kenaikan Jumlah Penduduk Kota Sungai Penuh 2025 Capai 102.483 Jiwa

Kamis, 6 Nov 2025 - 21:33 WIB