Tragis, Siswa SMP Negeri 2 Sawahlunto Tewas Gantung Diri Setelah Nangis Sendiri

- Jurnalis

Kamis, 30 Oktober 2025 - 15:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi siswa smp laki-laki menangis di taman

ilustrasi siswa smp laki-laki menangis di taman

Sawahlunto, albrita.com Siswa kelas IX SMP Negeri 2 Kota Sawahlunto, Arif Nofriadi Jefri (15), menggantung diri di ruangan OSIS menggunakan tali pramuka.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Diana Rosa, menyebut Arif menangis beberapa jam sebelum tewas. Sekolah menggelar turnamen sepak bola pada hari itu, sehingga suasana ramai hingga sore.

“Temannya melihat Arif berada di taman, memegang ponsel, dan menangis sendirian. Setelah itu, Arif menghilang dari pandangan,” kata Diana. Teman tersebut tinggal di asrama sekolah dan menambahkan, Arif sering menangis di sekolah, sehingga teman-temannya terbiasa melihatnya menangis.

Baca Juga :  Motor Ojol Hangus Terbakar, Tawuran di Makassar Teror Warga

Kapolsek Baringin, Ipda Gorrahman, menyatakan polisi menyelidiki motif bunuh diri Arif. Ia menegaskan, kasus ini tidak terkait bullying.

Arif kemungkinan mengalami depresi karena ibu kandungnya, Satria Monalisa, sedang sakit.

Beberapa teman sekelas Arif mengatakan ia terlihat murung beberapa hari sebelum kejadian. Mereka menyebut Arif mengurangi interaksi dengan teman-temannya dan lebih sering sendirian.

Guru BK SMP Negeri 2 Kota Sawahlunto, Ratna Dewi, menuturkan pihak sekolah telah mencoba mendekati Arif dan memberikan konseling, namun Arif tetap menolak bercerita secara mendetail.

Baca Juga :  Hiya...Kuda dan Joki Mulai 'Panaskan' Gelanggang Pacuan Bancah Laweh

Kepolisian kini mengumpulkan keterangan saksi dari teman-teman sekelas dan penghuni asrama untuk menyusun kronologi kejadian. Polisi juga mengamankan barang-barang pribadi Arif untuk mendukung penyelidikan motif.

Sekolah berencana menyelenggarakan konseling bagi siswa dan guru yang terdampak secara emosional akibat insiden ini. Pihak sekolah juga mengimbau orang tua untuk lebih memperhatikan kondisi psikologis anak-anak mereka. (MDA*)

Berita Terkait

Pemkab Mempawah Mulai Bangun 2 Jembatan di Segedong, Bantu Akses Masyarakat
KLH Cabut Segel, 17 KSO di Puncak Bogor Kembali Beroperasi
Warga Kampung Tanggungrejo Bertahan di Tengah Banjir Semarang Selama 9 Hari
Warga Kebon Jeruk Temukan Mayat Pria di Rumah Teratai
Ruko Mess Karyawan dan Bakso Rusuk di Pasar Baru Terbakar
Pramono Anung Tinjau Proyek Limbah Jakarta di Pluit
Polres Asahan Minta Ibu-Ibu Pengajian Libatkan Polisi Saat Gerebek Judi
Bupati Annisa Anggarkan Rp 6,6 Miliar untuk Jalan Rusak di Dharmasraya

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:33 WIB

Pemkab Mempawah Mulai Bangun 2 Jembatan di Segedong, Bantu Akses Masyarakat

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:01 WIB

KLH Cabut Segel, 17 KSO di Puncak Bogor Kembali Beroperasi

Kamis, 30 Oktober 2025 - 20:04 WIB

Warga Kampung Tanggungrejo Bertahan di Tengah Banjir Semarang Selama 9 Hari

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:03 WIB

Warga Kebon Jeruk Temukan Mayat Pria di Rumah Teratai

Kamis, 30 Oktober 2025 - 15:03 WIB

Tragis, Siswa SMP Negeri 2 Sawahlunto Tewas Gantung Diri Setelah Nangis Sendiri

Berita Terbaru

KLH Cabut Segel, 17 KSO di Puncak Bogor Siap Kembali Beroperasi Sumber : Istimewa

Daerah

KLH Cabut Segel, 17 KSO di Puncak Bogor Kembali Beroperasi

Kamis, 30 Okt 2025 - 21:01 WIB