Studio Ghibli dan Penerbit Jepang Minta OpenAI Hentikan Pelatihan AI

- Jurnalis

Kamis, 6 November 2025 - 05:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi OpenAI. Foto: Shutterstock

Ilustrasi OpenAI. Foto: Shutterstock

Tokyo, albrita.com – Organisasi perdagangan di Jepang yang mewakili penerbit besar, termasuk Studio Ghibli, mengirim surat resmi kepada OpenAI. Mereka menuntut OpenAI berhenti menggunakan karya berhak cipta untuk melatih AI tanpa izin.

Studio Ghibli, rumah produksi film legendaris seperti Spirited Away dan My Neighbor Totoro, menghadapi dampak besar dari tren ini. Banyak pengguna mengubah foto selfie atau gambar hewan peliharaan menjadi ilustrasi bergaya Ghibli sejak OpenAI meluncurkan fitur pembuat gambar ChatGPT pada Maret lalu. Bahkan, CEO OpenAI, Sam Altman, mengubah foto profilnya di X menjadi versi “Ghibli-fied”.

Baca Juga :  AI Diuji Soal Matematika Plato, Hasilnya Mengejutkan

Asosiasi Distribusi Konten Luar Negeri Jepang (CODA) meminta anggota mereka menghentikan penggunaan karya mereka untuk melatih AI. CODA menilai OpenAI terlalu permisif karena siapa pun kini bisa membuat gambar atau video dari karakter populer yang dilindungi hak cipta. Nintendo dan yayasan keluarga Dr. Martin Luther King Jr. juga khawatir AI menyalahgunakan konten mereka.

OpenAI belum menanggapi surat CODA. Para ahli hak cipta menjelaskan bahwa aturan di AS masih minim terkait pelatihan AI. Hukum hak cipta terakhir diperbarui pada 1976. Hakim federal memutuskan Anthropic boleh melatih AI dengan buku berhak cipta, meski perusahaan itu tetap membayar denda karena menyalin buku tanpa izin. CODA menilai praktik serupa bisa melanggar hukum di Jepang.

Baca Juga :  800 Mahasiswa Terpilih di Program AI Google

Sutradara legendaris Hayao Miyazaki, kreator sebagian besar karya Ghibli, belum mengomentari tren tiruan AI. Pada 2016, ia menolak animasi 3D buatan AI dan menyebutnya “penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri.”

Surat CODA dan respons publik menyoroti batas antara kreativitas manusia dan hasil buatan mesin. Tren ini memicu perdebatan global tentang penggunaan AI dalam industri kreatif. (MDA*)

Berita Terkait

Polrestabes Semarang Tetapkan DPO Fasal Hasan alias Luciano Penipuan Lagu AI
Moto Pad 60 Neo Motorola Hadir di Indonesia
Sora Resmi Hadir di Android, OpenAI Tantang TikTok dan Instagram
Blibli Ingatkan Waspada Penipuan Online, Kenali Program Loyalitas Palsu
Oppo Resmi Luncurkan Find X9 Series di Indonesia, Varian Standar & Pro
WhatsApp Luncurkan Fitur Cadangan Chat Terenkripsi Passkey
Xiaomi Luncurkan Redmi Pad 2 Pro di Indonesia, Tablet Gen Z dengan Performa Tinggi
Samsung Galaxy Tab S11: Tablet Cerdas untuk Mahasiswa Hybrid

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 22:05 WIB

Polrestabes Semarang Tetapkan DPO Fasal Hasan alias Luciano Penipuan Lagu AI

Kamis, 6 November 2025 - 18:06 WIB

Moto Pad 60 Neo Motorola Hadir di Indonesia

Kamis, 6 November 2025 - 13:05 WIB

Sora Resmi Hadir di Android, OpenAI Tantang TikTok dan Instagram

Kamis, 6 November 2025 - 05:10 WIB

Studio Ghibli dan Penerbit Jepang Minta OpenAI Hentikan Pelatihan AI

Kamis, 6 November 2025 - 04:10 WIB

Blibli Ingatkan Waspada Penipuan Online, Kenali Program Loyalitas Palsu

Berita Terbaru

Wako Alfin Dampingi Danrem Tinjau Hasil TMMD

Sungai Penuh

Wako Alfin Dampingi Danrem Tinjau Hasil TMMD ke-126 Sungai Penuh

Kamis, 6 Nov 2025 - 23:59 WIB

Lokasi tempat ditemukannya korban. (ist)

Daerah

Siswa SMP Tewas Terjatuh di Selokan Palembang

Kamis, 6 Nov 2025 - 23:06 WIB

penempakan kota sungai penuh 
foto. dok : saka nugraha

Sungai Penuh

Kenaikan Jumlah Penduduk Kota Sungai Penuh 2025 Capai 102.483 Jiwa

Kamis, 6 Nov 2025 - 21:33 WIB