Aceh Singkil–Dua hari sebelum suaminya menerima SK PPPK, Melda Safitri justru diceraikan. Kisah pilunya viral dan mengetuk hati influencer Shella Saukia, yang datang langsung memberi modal usaha Rp100 juta dan semangat hidup baru.
Tangis Melda Safitri menggema di dunia maya setelah kisah pilunya viral: suami yang ia dampingi bertahun-tahun justru menceraikannya dua hari sebelum menerima SK PPPK.
Di tengah kesedihan dan keterpurukan, keberuntungan datang dari arah tak terduga. Influencer sekaligus pengusaha muda Shella Saukia mendatangi rumah sederhana Melda di Aceh Singkil.
Ia tak hanya memberi modal usaha Rp100 juta dan satu unit iPhone, tetapi juga menghadirkan harapan baru bagi ibu dua anak itu. Dari luka mendalam, Melda kini berdiri tegak, membuktikan bahwa setiap air mata bisa berbuah manis.
Dua Hari Sebelum Bahagia
Melda tak pernah menyangka bahwa hari yang seharusnya menjadi awal baru bagi keluarganya justru berubah menjadi awal duka. Dua hari sebelum suaminya menerima SK pengangkatan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), ia menerima pesan pendek: suaminya menceraikannya secara sepihak.
“Saya kaget. Kami baru saja bersyukur karena akhirnya perjuangan panjang membuahkan hasil. Tapi tiba-tiba dia bilang, ‘Kita cukup sampai di sini.’ Dunia saya runtuh,” ujar Melda, menahan air mata.
Ia harus menatap kenyataan pahit itu bersama dua anak kecil yang terus bertanya kenapa ayahnya tak pulang.
Tangis yang Menggerakkan Dunia Maya
Video Melda yang menangis di depan rumah kayu sederhana di Desa Rimo, Aceh Singkil, pertama kali diunggah oleh seorang tetangga. Dalam video berdurasi satu menit itu, Melda duduk di tangga rumah, memeluk anaknya, tanpa kata-kata.
Tak ada dramatisasi. Hanya kesunyian, kesedihan, dan ketulusan. Namun justru itulah yang membuat warganet tersentuh. Ribuan orang membagikan video itu dengan doa dan dukungan.
Di antara lautan komentar, ada satu nama besar yang kemudian mengubah hidup Melda: Shella Saukia, influencer dan pengusaha muda yang dikenal dengan aksi sosialnya di berbagai daerah.
Shella menulis di akun Instagram-nya, “Saya nggak tahan lihat ibu ini. Besok saya ke Aceh Singkil. Saya mau bantu beliau bangkit.”
Pertemuan yang Mengubah Hidup
Dua hari kemudian, mobil putih berhenti di depan rumah Melda. Warga desa berkerumun, tak percaya influencer dengan jutaan pengikut itu benar-benar datang ke kampung mereka.
Shella turun dari mobil dengan senyum dan pelukan hangat. “Nggak apa-apa, Bu. Kadang Allah kasih luka dulu, biar kita siap waktu bahagia datang,” ucap Shella sambil menggenggam tangan Melda.
Tak hanya memberi pelukan, Shella menyerahkan modal usaha sebesar Rp100 juta dan satu unit iPhone terbaru kepada Melda. “Saya nggak mau kasihan, saya mau Ibu Melda bangkit. Ini modal buat mulai hidup baru,” ujarnya.
Shella juga menghadirkan tim rias profesional. Dalam waktu beberapa jam, Melda yang sebelumnya tampak lusuh berubah anggun bak bidadari. Senyum yang lama hilang akhirnya kembali muncul di wajahnya.
Viral dan Menginspirasi
Momen kunjungan itu direkam dan diunggah ke media sosial Shella. Dalam hitungan jam, video tersebut viral. Tagar #MeldaSafitri, #ShellaSaukia, dan #PerempuanHebatAcehSingkil menduduki posisi trending di TikTok dan Instagram.
Komentar penuh haru membanjiri unggahan itu. “Saya nangis lihat senyum Bu Melda,” tulis seorang warganet. “Bukan soal uangnya, tapi soal kemanusiaan dan kasih sayang,” tulis lainnya.
Sejak itu, hidup Melda perlahan berubah. Ia mulai membuka usaha kecil menjual kue dan pakaian anak-anak dengan modal dari Shella. Ia juga kerap diundang dalam acara sosial untuk membagikan kisahnya tentang keteguhan hati seorang ibu.
Dari Luka Menjadi Kekuatan
Meski kisahnya berawal dari perpisahan, Melda menolak untuk tenggelam dalam kesedihan. Ia memilih menatap ke depan, membesarkan dua anaknya dengan penuh kasih.
“Saya sudah maafkan semuanya. Saya mau fokus kerja dan besarkan anak-anak. Hidup nggak berhenti cuma karena kita ditinggal,” ucapnya lirih tapi tegas.
Kini, rumah kayu yang dulu sunyi itu kembali hidup. Tawa anak-anak mengisi pagi, aroma kue hangat memenuhi dapur kecilnya. Dari keterpurukan, Melda menemukan makna baru tentang keteguhan dan takdir.
Dan seperti kata Shella di akhir kunjungannya, “Perempuan kuat bukan yang tak pernah jatuh, tapi yang selalu memilih bangkit—meski hatinya penuh luka.” (redaksi albrita.com)









