Sidoarjo, albrita.com — Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, hingga Selasa (7/10) pagi. Petugas menyisir sektor A2 dan A3 untuk menemukan korban yang masih tertimbun.
Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas RI sekaligus SAR Mission Coordinator (SMC), Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, melaporkan bahwa tim mengevakuasi 13 korban dan dua potongan tubuh selama operasi hari kedelapan.
“Tim bekerja nonstop untuk mengevakuasi seluruh korban dari reruntuhan. Kami mengerahkan seluruh personel dan alat berat di dua sektor utama,” kata Yudhi Bramantyo, Selasa pagi.
Basarnas mencatat total 170 korban dalam peristiwa ini. Petugas menyelamatkan 104 orang dan mengevakuasi 66 jenazah, termasuk tujuh potongan tubuh.
Tim medis langsung memeriksa seluruh korban di posko utama sebelum memindahkan mereka ke rumah sakit terdekat.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau lokasi kejadian pada Senin (6/10). Ia memimpin tim teknis untuk mengevaluasi konstruksi ponpes dan menegaskan komitmen pemerintah dalam memperbaiki standar bangunan pendidikan.
“Saya akan menginstruksikan seluruh jajaran untuk memeriksa konstruksi pondok pesantren di Indonesia. Presiden Prabowo juga meminta kami memastikan keamanan bangunan pendidikan keagamaan,” ujar Dody.
Petugas SAR terus mengoperasikan alat berat, mengatur rotasi relawan, dan mengevakuasi reruntuhan agar pencarian berjalan cepat. Tim komunikasi memantau koordinasi antarlapangan dari pos komando utama hingga malam hari. (YS*)









