Malaysia, albrita.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menghadiri upacara perjanjian damai antara Kamboja dan Thailand di Malaysia. Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hassan mengatakan kehadiran Trump menunjukkan dukungan Amerika terhadap perdamaian di kawasan.
Trump memediasi gencatan senjata setelah Kamboja dan Thailand bertempur pada Juli 2025, yang menewaskan lebih dari 40 orang dan memaksa 300 ribu warga meninggalkan rumah mereka.
Pada Jumat (1/8/2025), atase militer dan diplomat dari 23 negara mengunjungi toko swalayan 7-11 di sebuah SPBU Thailand yang terkena tembakan artileri Kamboja di Kantharalak, provinsi Sisaket. Mereka menilai dampak konflik terhadap warga dan infrastruktur di perbatasan.
Trump akan menghadiri KTT ASEAN di Kuala Lumpur pada 26–28 Oktober 2025. Ia akan berdiskusi langsung dengan PM Kamboja Hun Manet dan PM Thailand Anutin Charnvirakul untuk memastikan kedua negara menepati perjanjian damai.
Hun Manet menominasikan Trump untuk Nobel Perdamaian karena diplomasi inovatifnya berhasil meredakan ketegangan. PM Thailand Anutin menerima surat dari Trump yang berisi harapan agar kedua negara menyelesaikan krisis secara damai dan memperkuat hubungan bilateral.
Selain menghadiri upacara, Trump akan mengunjungi sejumlah lokasi terdampak konflik di perbatasan Kamboja-Thailand. Ia akan memantau kondisi warga terdampak dan kesiapan kedua negara menangani pasca-konflik.
Konflik Kamboja-Thailand menegaskan pentingnya mediasi internasional untuk mencegah eskalasi kekerasan. Kehadiran Trump diharapkan mendorong kedua negara memperkuat kerja sama keamanan dan diplomasi ASEAN. (YS*)