Trump Hadiri Perjanjian Damai Kamboja-Thailand, Dorong Perdamaian ASEAN

- Jurnalis

Selasa, 14 Oktober 2025 - 17:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Brendan Smialowski/AFP

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Brendan Smialowski/AFP

Malaysia, albrita.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menghadiri upacara perjanjian damai antara Kamboja dan Thailand di Malaysia. Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hassan mengatakan kehadiran Trump menunjukkan dukungan Amerika terhadap perdamaian di kawasan.

Trump memediasi gencatan senjata setelah Kamboja dan Thailand bertempur pada Juli 2025, yang menewaskan lebih dari 40 orang dan memaksa 300 ribu warga meninggalkan rumah mereka.

Pada Jumat (1/8/2025), atase militer dan diplomat dari 23 negara mengunjungi toko swalayan 7-11 di sebuah SPBU Thailand yang terkena tembakan artileri Kamboja di Kantharalak, provinsi Sisaket. Mereka menilai dampak konflik terhadap warga dan infrastruktur di perbatasan.

Baca Juga :  Donald Trump Jadwalkan Kunjungan ke Timur Tengah Akhir Pekan Ini

Trump akan menghadiri KTT ASEAN di Kuala Lumpur pada 26–28 Oktober 2025. Ia akan berdiskusi langsung dengan PM Kamboja Hun Manet dan PM Thailand Anutin Charnvirakul untuk memastikan kedua negara menepati perjanjian damai.

Hun Manet menominasikan Trump untuk Nobel Perdamaian karena diplomasi inovatifnya berhasil meredakan ketegangan. PM Thailand Anutin menerima surat dari Trump yang berisi harapan agar kedua negara menyelesaikan krisis secara damai dan memperkuat hubungan bilateral.

Baca Juga :  Trump Tegaskan Tak Akan Ada Pemindahan Paksa Warga Gaza dalam Gencatan Senjata

Selain menghadiri upacara, Trump akan mengunjungi sejumlah lokasi terdampak konflik di perbatasan Kamboja-Thailand. Ia akan memantau kondisi warga terdampak dan kesiapan kedua negara menangani pasca-konflik.

Konflik Kamboja-Thailand menegaskan pentingnya mediasi internasional untuk mencegah eskalasi kekerasan. Kehadiran Trump diharapkan mendorong kedua negara memperkuat kerja sama keamanan dan diplomasi ASEAN. (YS*)

Berita Terkait

Presiden Suriah Minta Rusia Serahkan Bashar al-Assad
Venezuela Tutup Kedutaan di Oslo Usai Machado Raih Nobel Perdamaian
Ledakan Mal di Guayaquil Tewaskan Satu Orang, Puluhan Luka-luka
15 Warga Sipil Tewas dalam Pertempuran di Spin Boldak, Afghanistan
Militer Madagaskar Ambil Alih Kekuasaan, Presiden Rajoelina Kabur
Hamas Memulangkan Jenazah Sandera Israel, Militer Israel Lakukan Forensik
Bus Terbakar di Rajasthan, 20 Penumpang Tewas
Hamas Serahkan 4 Jenazah Sandera Israel Lewat Palang Merah

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 22:33 WIB

Presiden Suriah Minta Rusia Serahkan Bashar al-Assad

Rabu, 15 Oktober 2025 - 21:02 WIB

Venezuela Tutup Kedutaan di Oslo Usai Machado Raih Nobel Perdamaian

Rabu, 15 Oktober 2025 - 20:00 WIB

Ledakan Mal di Guayaquil Tewaskan Satu Orang, Puluhan Luka-luka

Rabu, 15 Oktober 2025 - 19:11 WIB

15 Warga Sipil Tewas dalam Pertempuran di Spin Boldak, Afghanistan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 17:03 WIB

Militer Madagaskar Ambil Alih Kekuasaan, Presiden Rajoelina Kabur

Berita Terbaru

Ilustrasi aplikasi edit video Clips di Apple App Store. Foto: Shutterstock

Teknologi

Apple Hentikan Clips dan Alihkan Fokus ke Teknologi AI

Rabu, 15 Okt 2025 - 23:33 WIB

Bashar al-Assad Foto:  Reuters/Sana

Internasional

Presiden Suriah Minta Rusia Serahkan Bashar al-Assad

Rabu, 15 Okt 2025 - 22:33 WIB